Jumat, 11 Juni 2021

Debt Collector Tewas Di Hakimi Massa, Setelah Diteriaki Begal Oleh Kreditur Motor

 


Di Subang Jawa Barat, baru baru ini terjadi kasus mengenai seorang debt collector atau penagih hutang yang tewas setelah dihakimi massa.

Hal tersebut terjadi pada jumat petang di Sagalaherang Kabupaten Subang.

Korban diduga tewas setelah dikeroyok pada saat ingin melakukan penarikan kendaraan roda dua motor milik seorang nasabah kreditur warga Ujung Berung Kota Bandung.

Setelah diselidiki kendaraan bermotor tersebut sudah telat melakukan setoran selama 1 tahun lamanya.

Sayangnya, pada saat kejadian sepeda motor tersebut sedang digunakan di sekitaran wilayah Jalancagak Kabupaten Subang Pada Jumat siang.

Rencananya setelah dilakukan pencabutan motor tersebut nantinya akan dibawa ke daerah Lembang Kabupaten Bandung bersama sama dengan seorang pengendaranya.

Namun tidak sampai di daerah Jabong Kabupaten Subang, kreditur motor tersebut meminta turun lalu sengaja berteriak untuk meminta pertolongan warga didaerah sekitar.

Ia memfitnah korban dan mengatakan bahwa dirinya telah dihipnotis dan kemudian dibegal oleh DC tersebut.

Seorang DC yang bernama Dandi mengatakan, bahwa mereka berdua dikejar oleh warga Jabong hingga akhirnya tertangkap diwilayah Sagalaherang. Bahkan ada juga bukti rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa DC tersebut sempat ditabrak.

Dandi menuturkan bahwa jika dirinya yang mengendarai motor, ia pastinya sudah melarikannya ke kantor Polsek Jalancagak. Namun sayangnya korban lari ke arah Sagalaherang.

Pas pada pasar Sagalaherang, korban tidak bisa membawa motor kencang. Kemudian korban sempat jatur dari motor. Kemudian sewaktu bangun korban justru ditabrak oleh pengejar yakni warga setempat.

Setelah di tabrak, kemudian korban dibawa oleh warga ke tempat yang sepi.

Disana ia sempat dicekoki minuman sambil dianiaya dan dipukul berulang kali. Setelah selesai dipukuli korban dibawa ke Polsek Sagalaherang.

Dandi meminta polisi untuk korban agar dibawa ke polsek jalancagak dari polsek Sagalaherang. Karena rekannya, dandi berada di polsek tersebut.

Korban sudah dibawa ke Puskesmas dari Polsek Jalancagak. Dan menurut pengakuan puskesmas tidak ada luka yang parah pada korban.

Karena dandi dan korban sudah ada upaya jalan damai, maka korban dibawa ke rumah sakit Pamanukan.

Namun sayangnya sesampainya di rumah sakit tersebut, pihak rumah sakit sudah tidak bisa menyanggupi penanganan korban.

Pada saat di RS Pamanukan Dandi sudah menghubungi keluarga korban. Lalu mereka membawa korban ke RS Siloam Purwakarta.

Sesampainya di RS Siloam Purwakarta, tak lama kemudian korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Dandi mengatakan bahwa ia dan korban mendapatkan surat penagihan atas perintah dari kantor Federal International Finance atau FIF cabang Pamanukan. Dan karena posisi unit ada di subang meskipun itu dari bandung jadi dandi dan korban yang bertugas untuk menarik unit tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Tes Management Trainee Astra International

  Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan Astra international ini. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ini sudah sangat terkenal...